High School Project: Rewind

    Assalamu'alaikum semua! Alhamdulillah balik lagi dengan project yang baru satu episode ini, ternyata tahun terakhir SMA itu rada-rada so so-an sibuk (nyatanya banyak jam kosong, pertama kali kabur dari jam pelajaran, hobi nongki di ruang beka, dan kegabutan lainnya) jadi rada-rada males gitu cerita soal SMA karena nantinya melow-melow. So aku pingin menjadikan project ini jadi 2 episode! Walau aku buatnya bukan pas SMA sih, karena itu aku kasih judul "REWIND", ya ala-ala youtube rewind gitu. Nah tapi berhubung udah rada lama lulusnya, jadi bingung mau mulai dari mana...

Pada suatu jam istirahat di depan kelas XI IPA 2, 14/11/2015 
    Mau mulai dari sini aja lah, jadi kemarin sempet ada kating yang buat pertanyaan di storynya tentang masa SMA, dari situ banyak orang-orang yang respon bahwa SMA itu menjadi tempat pertama menemukan pilihan lah, tempat pertama kali hijrah, tempat bertemu dia dan dia, dan lain-lain. Jadi aku pingin buat kenangan-kenangan itu jadi poin-poin yang rada sedikit berfaedah gitu.
   Dulu pas SMP aku punya beberapa temen deket dan qadarullah hampir semuanya seSMA lagi. Lalu satah satu dari kami ada yang nanya "Mending SMP atau SMA?" lalu beda-beda kan jawabannya. Ada lah yang jawab SMA, berhubung aku waktu itu baru banget SMAnya (temen-temen dekatku setaun lebih dulu, mereka ninggalin aku ceritanya karena anak percepatan) jadi aku rada-rada gimana gitu dengernya. Tapi pas udah ngerasain SMA aku jadi sadar bahwa pengalaman hidup itu punya porsi masing-masing untuk jadi bagian penting di hidup pemeran utamanya. Karena diri kita yang sekarang ini adalah gabungan dari tumpukan kekuatan yang kita bangun  dari segala pengalaman hidup kita. Jadi gak bisa dibandingin bahagiaan mana gitu...

SMA jadi tempat yang buat aku belajar organisasi

   Organisasi paling terkenal seantero esema tidak lain tidak bukan adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah, tapi qadarullah aku gak ikutan karena terhalang restu dan terhalang kemageran. Organisasi yang aku ikuti itu Rohis a.k.a Rohaniawan Islam, sebenernya semua siswa di SMA yang beragama Islam itu Rohis sih, jadi tepatnya didepan ditambahkan kata "Pengurus". Organisasi pertama yang kisahnya penuh drama (gak deng) penuh cerita si pastinya. Meurut aku ikut  organisasi itu bisa buat diri keluar dari zona nyaman atau bahkan menemukan zona nyaman baru! Karena dengan ikut organisasi jadi bisa kenal banyak siswa siswi dari kelas dan jurusan lain, bisa kenal kakak kelas, bisa lebih deket sama guru terutama yang ngebimbing, bisa dapet pengalaman-pengalaman kece lah. 
   Selain itu lewat organisasi ini aku ngerasain rasanya mabit, kenal sama al ma'tsurat, mengelana ruang-ruang masjid, buat mading, buat komik KIS <3, colab gambar, ngurusin suatu acara, pertama kali jadi pembawa acara, kenal sama orang-orang luar biasa pokoknya, dan terlalu banyak sampe lupa. Organisasi juga mengajarkan aku bahwa berani berbicara untuk merubah sutau keadaan menjadi lebih baik itu penting, dulu pernah pas kaderisasi angkatan aku masih ada acara jerit malam sampe kejadian hantu-hantuaannya kena pukul salah satu atlit karate di angkatan aku PUAS!, lalu waktu terus berlalu dan tiba saatnya aku dan teman-teman ingin merubah hal itu, karena manfaatnya apa si? Faedahnya apa? Akhirnya pengkaderan tahun selanjutnya hal itu diganti dengan pajangan torso jenazah yang suka dipake buat belajar solat jenazah, ya setidaknya torso gak akan nakut-nakutin iseng. Terus organisasi mengajarkan untuk berpikir kreatif bagi masa depan organisasi itu sendiri, aku keinget temen-temen angkatan aku pingin banget buat buku saku kaya buku saku pramuka yang ada beberapa tugas yang mesti dipenuhinya gitu. Akhirnya tercetuslah aku lupa nama buku kecil itu, pokoknya buku kaderisasi aja yang isinya minimal hafalan surat, hadits, asmaul husna, dan lain-lain. Karena rata-rata orang mau masuk rohis alesan di formulirnya adalah "mendekatkan diri kepada Allah" jadi kami berusaha meng-up para anggotanya untuk mengenal lebih tentang Allah (Berat banget nih ngetiknya, karena yang ngetiknya hmm...). Masuk organisasi itu seru, walau banyak orang bilang capek atau lelah, tapi sebenernya yang Lillah itu gak akan pernah lelah, semangat :)

Di depan Al-Ihsan pada suatu hari di bulan Ramadhan, btw ini abis sedih-sedihan:"

SMA jadi tempat yang buat aku lebih percaya diri

    Banyak kejadian sih yang bikin semakin pede. Mulai dari semakin sering presentasi sampe bicara di forum ekskul atau organisasi. Salah satu cara agar kita didengar adalah dengan berbicara dengan percaya diri (aku diajarinnya gitu). Hal yang paling diinget tentang bicara di hadapan umum pas SMA itu adalah pas jadi pembaca soal Lomba Cepat Tepat Matematika (LCTM). Kalau jadi pembawa acara kan masih bisa gak liat teks kan karena bisa improvisasi kalau lupa, nah kalau pembaca soal ya gak bisa. Matematika itu sesuatu yang udah pasti jadi gak bisa diimprov, karena itu mesti ngafal beberapa istilah diantarnya absis dan ordinat (kalau dikelas jarang pake istilah-istilah). Kalau salah baca satu soal mesti lanjut ke soal berikutnya, kan deng-dengan banget walau bukan peserta yang ngitung. Jadii rindu Kelompok Belajar Matematika (nama ekskul matek di SMA aku), walau sepi grupnya tapi masih rada-rada inget kenangan selasa sore walau waktu aku udah jadi kakak kelas kerjaannya dateng doang gak ngajar, karena pesertanya kepinteran (sekarang mereka udah pada jadi mahasiswa itebe, unpat, yui, dan lain-lain) dan aku gak paham wkwk

Hari terakhir SSF yang penuh cerita. Di lab fisika yang sering membuat aku keringet dingin saat ujian :)

SMA itu tempat berpijak untuk bisa satu langkah lebih maju!

   Segala yang terjadi di SMA itu adalah batu piakan. Jadi belajar ikhtiar, sabar, maju, dewasa, belajar hal-hal besar walau dengan langkah kecil dan pelan-pelan. 
   Menurut aku (yang sekarang) SMA itu jadi tempat terakhir punya temen sekelas banyak laki-laki! Sekarang di kelas ada the one and only laki-laki. Kerasa cukup kontras gitu, kan dulu hampir tiap hari ada aja yang ngajak hereuy, sekarang gak ada. Tapi luar biasa Allah sekarang kasih lingkungan yang nyaman jadi lebih mudah belajar untuk menjaga gitu *ea. 
Tempat terakhir foto-foto super freak -,-
    SMA juga jadi tempat yang sepertinya bener-bener mikir untuk masa depan. Sebagai seorang adik hampir seluruh almamater tetehku aku lalui. Gak mikir keras-keras amat gitu, niat pokoknya sekolah favorit titik (kan belum zaman sistem zonasi). Sempet takut si pas mau masuk SMA karena zaman teteh masi ada seleksi giitu, Alhamdulillahnya peraturan suka berubah-ubah dan pake nem/nilai atau apa itu namanya aku lupa. Tapi ternyata di SMA mesri mikir lebih keras mau jadi apa, kulyah kemana, plan A, plan B, plan C, dan strategi untuk mencapai targetan. Kalau dipikir sekarang-sekarang tiap kejadian di hidup kita itu spesialnya "tekanan" semakin bertambah, kaya stage di game gitu, kalau udah selesai ini bakal ada yang lebih sulit tapi kita bisa belajar dari rintangan stage-stage sebelumnya dan itu yang menjadi dorongan kita menjadi kita hari ini. Wah so bijak sekali ini...
Sepertinya High School (writing) Project kali ini sampai sini dulu. Selamat belajar dari pengalaman!
Wasalamu'alaikum
Ps: woy kalian, rindu tau!

Comments

Popular posts from this blog

Tomodachi! Bersahabat di Dunia, bertetangga di Surga...

BAPER ?