Jodohku itu kamu.

    Assalamu'alaikum! Hari ini aku lagi berasa abis ditampar. Iman rasanya super merosot. Lagi merasa gagal jadi manusia. Kadang aku mikir kemana sih aku yang dulu? Baca hal-hal yang pernah aku tulis di blog ini itu berasa dapet pertanyaan "Kemana aja sih kamu? Mana kamu yang dulu? Mana kamu yang semangat?" rasanya aku kaya ilang arah sekarang, gak ilang juga sih. Jadi akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan tulisan yang sudah aku telantarkan selama lebih dari 10 bulan! Karena aku merasa harus nulis sebuah 'pengingat sayang' untuk aku di masa depan.

   Jodoh... Sebelumnya aku mau jelasin dulu pengertian jodoh deh jo•doh 1 n orang yg cocok menjadi suami atau istri; pasangan hidup; imbangan: berhati-hatilah dl memilih --;. Satu kata yang bisa jadi sebuah topik dari obrolan panjang. Pas masih SMA kemarin kayanya gak ada satu minggu tanpa obrolan tentang 'Jodoh'. Topik ini sering dibicarain walau sekedar "Heh jangan gitu, bising aja dia jodoh kamu." Kaya gak ada bosen-bosennya gitu ngobrolin hal ini. Kalau ditanya udah siap nikah? Ya jawabannya belum. Baper tentang jodoh tuh bukan berarti siap nikah, karena nikah tuh gak sesederhana bilang 'Aku cinta kamu' (Bilang 3 kata barusan itu sulit, tapi ada yang lebih sulit yaitu ketika minta restu orang tua untuk menikah. Sulit itu maksudnya butuh kesiapan ruhiyah dan jasmani). Sebelumnya aku mau ngasih tau dulu ya, entri ini bukan full tentang 'Jodoh' dalam arti sebenarnya, tapi mungkin lebih ke tentang 'Jodoh paling sempurna yang akan semua rasakan'
   Jodoh itu bukan siapa yang paling lama dalam hubungan yang tidak halal. Tapi tentang sebuah hubungan serius yang Allah ridhai dalam jalan yang halal. Aku awalnya gak percaya tuh sama orang-orang yang ta’aruf terus gak berapa lama khitbah dan nikah dalam beberapa bulan aja. Cerita se Sweet itu rasanya novel banget. Kaya cerita sweetnya Quinsha di novel Quinsha Wedding Project yang dinikahkan oleh kakak dan orang tuanya dengan seorang lelaki yang gak dia kenal bahkan tau mukanya karena Quinsha udah menyerahkan keputusan tentang calon suami ke orang tuanya. Tapi di akhir cerita ternyata suami Quinsha ini adalah orang dari masa lalunya, dia itu cinta pertama Quinsha pas SMP yang Quinsha udah hampir lupa. Sweet ceritanya tapi sayang cuma novel.

   Aku mulai percaya kalau hal sweet gitu beneran ada di dunia ini ketika aku baca cerita-cerita pertemuan beberapa pasangan yang beneran jadi karena ta'aruf. Salah satu keluarga aku bercerita tentang pertama kali bertemu dengan istrinya. Beliau waktu itu lagi kuliah di belanda dan dapet libur gitu untuk pulang ke Indonesia. Terus beliau mengutarakan keinginannya untuk menikah. Dan ada seorang perempuan yang siap untuk menikah juga. Hari dimana mereka akan ta’aruf laki-lakinya gak dateng sesuai jam yang ditentukan. Perempuannya berusaha ikhlas sama kejadian itu dan mikir mungkin doi bukan jodohnya. Tapi jodoh itu emang gak kemana, ternyata laki-lakinya telat dateng dikarenakan suatu hal (aku lupa bagian ini). Akhirnya mereka memutuskan untuk khitbah lalu menikah. Sampe sekarang mereka hidup rukun dan damai dengan anak-anaknya.
   Kisah nyata lainnya tuh kisah Kak Wardah dan Bang Natta yang cukup booming di Instagram karena mereka emang kenalnya lewat Instagram. Berawal dari Bang Natta yang posting foto keikut sertaannya di Aksi  212 terus Kak Wardah ngelike. Gak ada angin gak ada hujan dari ratusan likers Bang Natta ngestalk Kak Wardah lalu terpesona karena tulisan di bio Kak Wardah. Lalu mereka Ta’aruf, khitbah, menikah dalam waktu yang kata aku singkat banget, 2 bulan gitu kalau gak salah.
  Satu lagi cerita tentang jodoh. Muzammil Hasballah yang berjodoh dengan adik kelasnya sendiri. Yang aku baca dari captionnya Kang Abay, mereka itu dulunya satu sekolah. Terus Muzammil merantau ke Bandung sedangkan istrinya tetep tinggal dan kuliah di Aceh. Lalu Allah pertemukan lagi mereka dengan ikatan yang halal bernama pernikahan.

   Aku bakal ingetin kalian lagi kalau di entri ini AKU BUKAN MAU BICARAIN TENTANG JODOH loh. Jodoh itu bisa siapa aja, mungkin dia bayi yang dulu di rumah sakit tempat tidurnya bersebelahan denganmu saat di ruang bayi, mungkin dia orang asing yang telah lama jadi temanmu di sosial media, mungkin dia orang yang pernah berjalan di dekatmu tanpa kamu sadari, mungkin dia tetanggamu, mungkin dia orang yang satu sekolah denganmu, mungkin dia yang tidak pernah kamu sebut dalam doamu tapi namamu disebut dalam doanya. Jadi cuma mau mengingatkan aja untuk aku di masa depan (dan sekarang sih) juga kalian kalau jodoh itu bakal datang di waktu yang sangat tepat ketika masing-masing telah siap. Bukan sekarang disaat belum siap untuk menikah. Jadi gak usah terlalu dipikirkan dulu. Boleh dipikirkan, tapi jangan sampai lupa bahwa persoalan hidup itu bukan cuma soal jodoh.

   Dari sebuah buku yang aku lagi baca, aku dapet sebuah inti yang cukup mengingatkan. Sebenernya ada 3 hal yang mengincar manusia. Yaitu jodoh, kematian, dan satu yang kadang terlewatkan bernama kiamat. Kita gak tau mana yang bakal dateng duluan. Yang pasti kita harus siap-siap karena sewaktu-waktu bakal dateng pemutus kenikmatan terhebat bernama kematian, hal yang bakal dirasakan semua mahkluk yang hidup.
"Kematian adalah janji yang pasti ditepati. Kematian adalah hakim yang adil. Kematian adalah luka. Kematian membuat mata menangis. Kematian menyebabkan perpisahan. Kematian melenyapkan kenikmatan-kenikmatan. Dan, kematian memutuskan harapan serta angan-angan." - Rahasia Kematian, Alam Akhirat, & Kiamat
Foto yang bagusnya ilang, ini kurang pencahayaan. 
Yang penting isi di dalamnya

  Ada sebuah kisah yang dapat menjadi pengingat kita tapi aku lupa sumbernya dari mana:
Suatu waktu Kehidupan bertanya kepada Kematian : "Kenapa manusia begitu mencintaiku dan membencimu ?"
lalu kematian menjawab :
"Karena engkau adalah KEBOHONGAN YANG INDAH, sedangkan aku adalah KENYATAAN YANG MENYAKITKAN." 
   Dari kisah itu kisa bisa ambil pelajaran bahwa, jangan sampai waktu kita di dunia habis karena hal yang sia-sia karena cuma ngurusin urusan dunia sampai lupa kalau tujuan akhir kita itu Akhirat. Hiduplah untuk Allah, untuk beribadah pada-Nya, melakukan segala hal karena-Nya, bukan untuk terlena dan hanyut dalam kefanaan dunia *azeek Ada sebuah hadits juga yang mengatakan kalau orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat kematian karena biasanya orang yang lagi bahagia atau seneng-seneng itu suka lupa sama kematian, padahal mati bisa kapan aja. Aku juga pernah baca kalau tempat terbaik untuk muhasabah diri itu adalah ziarah kubur. Karena pas kita ziarah pasti kita lihat kuburan orang-orang yang sudah meninggal dan itu adalah pengingat untuk kita, bahwa suatu hari kitapun bakal ngerasain apa yang mereka rasakan.

Ada sebuah firman Allah yang artinya:
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami." Q.S. Al-Anbiya ayat 35
Surat tentang "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." itu diulang sampai 3 kali di Al Qur'an loh. Yaitu surat Al-Anbiya 35, Ali 'Imran 185, dan Al-'Ankabut 57. Karena kematian itu adalah janji yang pasti Allah akan tepati. 

Innalillahi wa ina ilaihi raji’un. Suatu hari ada kabar duka. Pagi-pagi mamah dengan lembut memaksa aku yang lagi males-malesan untuk nemenin ngelayat. Awalnya gak mau, tapi ini mamah yang minta jadilah pada akhirnya ikut.

Di sana udah ada keranda yang ditutup kain warna hijau dan diatasnya ada bunga-bunga. Aku gak tau siapa nama bapak yang meninggal itu. Tapi liat anaknya yang cuma ngeliatin keranda bapaknya dengan mata sembab (gak nagis) tersirat pertanyaan, “Kalau nanti aku mengalami apa yang dia alami, apa aku akan sekuat itu ?” Nabi Muhammad saw pernah berpesan kalau orang yang udah meninggal itu gak boleh diratapi. Tapi aku gak bisa ngebayangin gimana nanti kalau aku ngalemin itu. Apa aku bisa sekuat itu? 

Sebelum dikuburkan. Di depan rumahnya itu ada sambutan dulu. Yang pertama sih bukan sambutan juga, tapi bisa dibilang permohonan maaf gitu. Di situ aku merasakan lagi apa yang aku rasakan di awal november tahun kemarin. Rasa kehilangan dan sakit. Walau aku gak pernah kenal sosok almarhum, tapi perkataan orang-orang sekitar menyiratkan bahwa beliau orang yang baik. Banyak orang yang mulai nangis pas keluarga mohon maaf
“Kami bersaksi bahwa beliau adalah ahli ibadah. Kami bersaksi bahwa beliau adalah orang yang baik. ......”

Subhanallah pas denger ini berasa aku mahluk paling berdosa. Dan aku mulai bertanya-tanya. Apa kalau aku meninggal banyak orang yang dateng? Apa kalau aku meninggal banyak yang mau solatin aku? Apa ada orang yang hatinya masih tersakiti atas perkataan atau perbuatan aku saat aku udah meninggal? Apa ada yang mau dengan sukarelanya doain aku setiap hari saat aku udah gak ada lagi di dunia? Dan banyak pertanyaan lainnya.

Untuk kalian yang pernah atau belum mengenal aku. Tolong maafin semua kesalahan yang pernah aku lakuin secara sadar maupun enggak menyakiti hati kalian. Tolong ikhlasin utang/janji yang pernah aku lakuin, kalau bisa tagih sekarang aja ke aku mumpung masih hidup dan Insya Allah bakal aku laksanain kalau bisa. Untuk orang-orang yang aku kenal, nanti kalau aku meninggal solatin dan doain aku. Mohon ampunan untuk aku. Maafin segala kesalahan aku ya. 

Hal yang paling aku takutin adalah orang lebih sibuk ngeshare berita duka sampai lupa berdoa untuk orang yang udah jadi jasad. Mati itu sakit, bahkan Nabi Muhammad pun sakit walau pasti berbeda derajat kesakitannya sama kita. Himpitan kubur itu perih, bahkan putri Nabi saw bisa bebas dari himpitan kubur karena doa ayahnya. Neraka itu menyakitkan, jadi lebih baik sekarang kita berusaha gak menyakiti orang lain. Jadi tolong doakan orang-orang yang masih hidup untuk segera Istiqomah dijalannya (doain aku juga ya) dan doakan orang-orang yang telah meninggal karena doa itu Insya Allah akan menyelamatkan dirinya.

Kamu tau apa penyakit yang melanda umat akhir zaman alias kita?
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Tsauban bahwa Rasulullah bersabda, "Tidak lama lagi umat ini akan bersekongkol mengerumuni kamu, ibarat orang-orang yang mau makan mengerumuni hidangannya." Lalu seorang sahabat bertanya, "Apakah pada waktu itu karena jumlah kami hanya sedikit?" Beliau menjawab "Bukan. Malah jumlah kamu cukup banyak. Tetapi, kamu bagaikan buih di air bah. Allah benar-benar akan mencabut dari dada musuhmu rasa takut kepadamu, lalu menyimpan wahan dalam hatimu." Seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa itu wahan?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati."
Penyakit Al-Wahan merupakan penyakit yang boleh dikatakan sangat dominan akhir-akhir ini menjangkiti ummat manusia, termasuk ummat Islam. Karena kita sedang menjalani era paling kelam dalam sejarah Islam dimana kaum kuffar sedang mendapat giliran mengarahkan dan menguasai ummat manusia sedunia, maka konsep hidup kaum kuffar itulah yang mewarnai kehidupan manusia pada umumnya tanpa kecuali ummat Islam.
Kaum kuffar tidak mengenal dan meyakini adanya kehidupan selain di dunia yang fana ini. Mereka sangat peduli dengan kemenangan, keberhasilan, kebahagiaan dan kekuasaan di dunia ini. Mereka menyangka bahwa dunia merupakan kehidupan yang final. Sehingga mereka mati-matian berjuang untuk meraih segala target keberhasilan duniawi sambil lalai alias tidak peduli dengan keberhasilan di akhirat. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya mereka tidak pernah meyakini adanya kehidupan akhirat. 

Simpelnya ciri orang yang terkena penyakit wahan itu adalah orang yang materialistis, hedonis, pokonya harta, tahta, wanita lah. Mereka terlalu sibuk mengurus dunia sampai lupa kalau hidup itu gak cuma sampai liang lahat. Naudzubillah.

Cara membasmi penyakit wahan adalah dengan meningkatkan keimanan lewat memperbaiki ibadah, memperbanyak ibadah, dan menambah ilmu tentang Islam lewat kajian dan lewat guru. Kalau belajar lewat internet itu kesannya setengah hati. Yang ada di internet aja kadang gak jelas sumbernya (aku korban pernah salah ngambil hadits dhaif nih, masih untung ada yang ngingetin) dari akun ask.fm Seorang Muslimah ada jawaban yang sampai sekarang aku simpen SSnya, intinya Syaikh Fawzan tidak memperbolehkan kita untuk mengambil ilmu cuma sekedar dari buku. Tapi harus dari ulama. Minimalnya murid ulama. Jadi untuk kamu yang masih sekolah berucaplah Alhamdulillah karena masih ada guru agama di sekolah. Kalau ada apa-apa tanyain aja. Kalau gak lewat guru agama di sekolah bisa lewat Murabbi/Murabbiyah Halaqah kamu. Yang pasti orang yang kamu anggap sudah/lebih mengerti tentang permasalahan yang sedang kamu alami.

Pertama kali baca hadits tentang penyakit wahan aku berasa mahluk paling hina. Aku takut mati. Dan pas baca ini posisinya aku lagi pingin uang banyak dalam sekejap (pikirannya dunia banget). Pokonya sampai galau pas nemu hadits ini dan ragu sama niat di hati. Masih untung ada teteh yang ngingetin kalau hati manusia itu gampang berubah-ubah karena Allah Maha membolak-balikan hati, jadi niat kalau mau melakukan suatu hal itu harus dipertanyakan 3 kali. Yaitu pas sebelum melakukan sesuatu. Saat melakukan sesuatu. Setelah melakukan sesuatu. Harus banyak-banyak dipertanyakan aja, jangan sampai niat kita awalnya untuk Allah tapi akhirnya cuma mau dapet sanjungan manusia (naudzubillah) Jadi semoga kalau kita mau melakukan sesuatu niatnya harus tulus untuk berbuat baik karena Allah.

   Jadi guys sekarang yuk kita coba untuk jadi pribadi yang lebih baik lagi. Ingat! Ada 3 hal yang mengejar kita tapi ada 1 yang pasti akan kita rasakan yaitu kematian. Untuk semuanya sekali lagi aku minta maaf. Dan yuk kita hijrah bareng dengan niat semata-mata untuk Allah. Karena Allah suka hambanya masuk surga bersama-sama bukan sendiri-sendiri jadi yuk kita ajak diri kita lalu orang lain dalam kebaikan. Stay Istiqamah Until Husnul Khatimah!

"Nerakamu memang buka urusanku dan surga belum tentu menjadi tempatku. Tapi mengajakmu dalam kebaikan adalah kewajibanku." - Seorang Muslimah

Wasalamu'alaikum
Wallahu a'lam bishawab
Pengingat untuk aku, lalu kamu.
Semoga bermanfaat ^^

Sumber:
Al-Qur'an
Buku Rahasia Kematian, Alam Akhirat & Kiamat oleh Imam Al-Qurthubi 
Tentang wahan lengkapnya bisa buka www.eramuslim.com atau tanya ke guru kamu
kbbi.co.id


Comments

DAP said…
Bagusss nisaa , aku jadi sadar kembali krn artikel ini .
Semoga artikel ini bisa menjadi pengingat dan bermanfaat untuk masyarakat muslim

Popular posts from this blog

Tomodachi! Bersahabat di Dunia, bertetangga di Surga...

BAPER ?

High School Project: Rewind