Aku Cemburu! Peka Dong!

Assalamu'alaikum! Judulnya gaje banget, tapi aku suka. Sampai besok aku masih diperintah untuk 'belajar di rumah' karena di sekolah sedang diadakan Ujian Nasional. Dari Sabtu udah gak tau mau ngapain. Buka blog dan ternyata sadar bahwa hampir setengah post aku itu masih di draft karena gak ada semangat buat ngelanjutinnya. Jadi entri ini sebenernya pelengkap dari jawaban aku di ask.fm aja ya!



Anonymous asked me :

Assalamu'alaikum Astagfirullah..cara apa yang baiknya dilakukan untuk menghindarkan penyakit iri hati dan suudzan? Jazakillah khairan kastiran 😢😅😂
Karena kolom jawaban ask.fm gak bisa panjang-panjang jadi aku cuma jawab singkat. Tapi mungkin kalau kamu buka ini pasti bilang panjang -_-"

   Iri hati artinya adalah tidak senang melihat orang lain bahagia atau lebih dikenal sebagai CEMBURU.  Aku sebenernya gak ngerti apa yang dimaksudkan sama 'Anonymous' ini. Kalau cemburu kepada manusia, dalam hal apa ? Kalau soal hati wanita sih *ehm* ....


   Baca kata-kata Ali RA ini aku ngebayangin seorang Ali dan Fatimah yang saling memendam perasaannya selama bertahun-tahun. Saling menyebutkan nama dalam do'a, sampai membuat setan tak mengetahui sejengkalpun perasaan saling menjaga dalam hati mereka. Lalu Fatimah menikah dengan Ali dan Fatimah cemburu... Itu so sweet di bayangan aku

Tapi jangan lupa ALLAH itu dapat "CEMBURU" juga loh...

"Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah cemburu dan sesungguhnya seorang mukmin cemburu, dan cemburunya Allah yaitu ketika seorang mukmin melanggar apa yang diharamkan Allah kepadanya." (HR. Muslim)

"Dari Abu Huraira radhiallahuanhu ia berkata: "Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT itu cemburu. Dan cemburunya Allah itu adalah ketika seseorang mengerjakan perbuatan yang diharamkan Allah SWT." (HR. Bukhari & Muslim).


Maksud dari hadits ini adalah :

1. Cemburu yang dimaksud pada hadits diatas adalah salah satu sifat fi'liyah Allah SWT, sifat ini ada pada Allah sesuai dengan keagungan-Nya; oleh karena itu Allah tidak menyukai kekufuran, kesyirikan, kefasikan dan kemaksiatan.

2. Makna cemburu Allah adalah kebencian dan kemarahan yang besar karena telah melanggar perkara yang diharamkan Allah.

3. Sedangkan makna cemburu manusia adalah meluapnya amarah sebab persekutuan pihak lain dalam sesuatu hal yang hanya khusus bagi Allah.

4. Sesungguhnya Allah SWT cemburu dan sesungguhnya seorang mukmin cemburu, akan tetapi cemburunya manusia tidak sama seperti cemburunya Allah SWT, cemburunya Allah lebih kuat dan lebih besar.

Cemburu dalam hal apa yang dia maksud ? Sebernernya "CEMBURU" dalam hal beribadah itu diperbolehkan loh ! Seperti ketika orang lain mampu bangun dan beribadah di sepertiga malam dengan mudah, sedangkan kita sangat sulit untuk bangun di sepertiga malam apalagi beribadah di waktu itu. Rasa cemburu untuk beribadah seperti itu dapat menjadi pecut untuk kita agar lebih bersemangat untuk bangun di sepertiga malam dan menjalankan ibadah di waktu itu. Karena aku mengakui bahwa bangun di sepertiga malam itu sangaaaatttt sulit :(




AKU CEMBURU !

Disaat mereka sudah hafal banyak juz, aku belum.


Disaat mereka hafal banyak hadist, aku belum.


Disaat mereka ISTIQOMAH dengan jilbab syar'inya, aku belum.


Disaat mereka sering BERKHALWAT DENGAN ALLAH, aku belum.


Disaat mereka sudah meletakan tingkatan CINTA TERBESARNYA pada Allah, aku belum.


Disaat mereka sudah dapat MENJAGA PANDANGANNYA, aku belum.


Disaat mereka masih bisa BERSABAR, aku belum.


Disaat mereka BANGUN DI SEPERTIGA MALAM untuk-Mu, aku belum.


   Kata-kata di atas dibuat lebih dari setaun lalu pas aku bener-bener ngerasain apa itu cemburu. Percaya gak percaya aku cemburu sama adik aku yang masih kelas 3 SD. Karena makhrajnya udah bagus, hafalannya Subhanallah jauh lebih banyak dari aku. Disaat dia udah bisa bacain seluruh ayat Al-Mulk aku cuma hafal ayat pertamanya doang :"D Berasa apa banget. Dan orang-orang rumah yang merasa tersaingi mulai semangat lagi sedikit demi sedikit menghafal lagi!
“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 10)
Kalau iri hati yang dimaksud adalah penyakit hati. Yang pasti adalah kita harus dapat Mensyukuri hal yang kita miliki kemarin dan hal yang kita dapatkan hari ini. Bangun dari mati kecil (tidur) saja itu sudah sebuah anugerah loh! Bisa melihat, mendengar, berbicara, berjalan, berpikir, lainnya itu juga harus disyukuri. Masih banyak orang di luar sana yang pingin punya penglihatan, pendengaran, dapat berbicara, berjalan.

Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Az-Zumar:42)



Masa udah dikasih kesempatan hidup, masih ngelak aja akan kebesaran-Nya ? 😊



Nah tapi sayang :( Kelemahan manusia itu adalah BANYAK ALASAN untuk mengelak. Sebagai manusia aku sangat mengakui kelemahan ini. Hal ini dapat menyebabkan kita tidak mudah bersyukur dengan apa yang kita dapatkan, tak jarang hal ini menimbulkan prasangka buruk (suudzan) kepada Allah swt. Seperti "Kenapa dia dapet ? Ko aku enggak ?! Kita padahal kerjanya sama ko !" atau seperti yang lainnya. Tapi banyak sekali alasan kita harus berhusnudzan dan bersabar ketika Allah swt memberikan cobaan, tapi yaa manusia makhluk yang paling banyak mengelak... Gak percaya ? Tertera loh dalam firman Allah


"Dan sesungguhnya Kami telah Menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-macam perumpamaan. Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah." (QS. Al-Kahfi (18) : 54) 
Pertama kali baca arti surat ini aku nyengir, sadar sama dosa sendiri. Astagfirullah



Aku mau ngasih sedikit alasan dari banyaknya alasan kenapa kita harus selalu berhusnudzan kepada Allah swt :





Cukuplah Allah bagiku ...
*baper beneran*

Sebenernya banyak banget loh firman Allah yang menyatakan bahwa Allah selalu ada untuk kita. Karena itu kalau baca Al-Qur'an jangan sekedar baca, usahakan baca juga artinya, kalau masih kurang paham buka tafsirannya atau bertanya kepada orang yang lebih banyak ilmunya :)

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat..” (QS. Al Baqarah (2) : 214)
“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah : 6)


Selain Allah swt selalu ada untuk kita, Allah juga yang PALING mengerti kita. Analoginya kaya 'Pembuatan sebuah komputer, lalu siapa yang paling mengerti soal komputer ini ? Ya, pasti penciptanya. Namun apa penciptanya adalah komputer juga ? Bukan kan ?' Ngerti gak maksudnya ?Analogi ini dapet dari Dr. Dzakir Naik. Kalau mau tau lengkapnya buka youtube aja


"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Al-Baqarah: 216)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah (2) : 286)

  Semoga kita bisa jadi manusia yang lebih sabar lagi. Percaya bahwa apapun yang Allah swt beri adalah yang terbaik untuk hidup kita. Kalau mendapat ujian coba cari hikmahnya. Kalau mendapat rezeki kita harus bersyukur Alhamdulillah. Kalau kita kehilangan sesuatu kita harus ikhlas...
So STAY ISTIQOMAH UNTIL HUSNUL KHOTIMAHInsya Allah together to Jannah, Allahumma aamiin 

wallahu a'lam bishawab
Pengingat untuk aku, lalu kamu.
Wasalamu'alaikum

Sumber :
Al-Qur'an
ask.fm
haditsriwayat.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Tomodachi! Bersahabat di Dunia, bertetangga di Surga...

BAPER ?

High School Project: Rewind